Catatan Atlético Madrid, klub rival sekota Real Madrid, memang tidak secemerlang rekan satu kotanya.
Namun, Atletico Madrid adalah salah satu kekuatan yang tidak bisa diremehkan.
Perlahan tapi pasti, klub yang sekarang bermarkas di Wanda Metropolitano itu sukses menjadi pesaing tim kuat La Liga, bahkan klub Eropa lainnya.
Los Colchoneros, sebutan lain Atletico Madrid, menutup musim kompetisi La Liga 2021-2022 dengan menempati peringkat ketiga klasemen akhir dengan nilai 71 poin, hasil dari 21 kali menang, delapan kali seri, dan sembilan kali kalah.
Atletico Madrid tertinggal dari Real Madrid yang berada di urutan pertama dengan nilai 86 poin dan Barcelona di urutan kedua dengan nilai 73 poin.
Atlético de Madrid memiliki sejarah yang berhubungan dengan Athletic Club Bilbao.
Klub ini kemudian berpisah dari induknya di Bilbao dan memiliki nama Athletic Madrid.
Tak heran, apabila lambang dan jersey Atletico Madrid dan Athletic Club Bilbao memiliki desain yang sama.
Athletic Club de Madrid, cikal bakal Atletico de Madrid didirikan pada 26 April 1903 oleh sekumpulan pelajar asal Basque di Madrid yang memandang kreasi mereka sebagai cabang Athletic de Bilbao.
Pada saat itu, mereka mengusung warna biru dan putih yang persis dengan warna kebanggaan Athletic.
Saat berkunjung ke Inggris pada 1911, seorang perwakilan Athletic de Bilbao tidak bisa menemukan jersey biru-putih Blackburn.
Namun, dia memutuskan membawa pulang jersey Southampton.
Athletic Bilbao kemudian memutuskan menggunakan warna Southampton, sementara tim di Madrid tetap mempertahankan warna biru pada bagian celana.
Persis pada 22 Januari 1911, Athletic de Madrid tampil untuk kali pertama dengan warna merah-putih dengan celana biru.
Ketika itu matras atau colchones di Spanyol banyak dibuat dengan warna garis merah dan putih.
Gara-gara alasan ini pula, Atletico mendapat julukan Los Colchoneros.
Pada rentang waktu antara 1920 dan 1930, Atletico dibesut pelatih Inggris, Fred Pentland yang dijuluki El Bombin berkat topi bundar yang selalu dikenakan.
Hingga detik ini, dia masih berstatus pelatih paling sukses sepanjang sejarah klub dengan dua gelar La Liga plus lima Copa del Rey.
Pada masa Perang Saudara 1936–1939, atas perintah Jenderal Francesco Franco, Athletic Madrid yang berisi orang-orang Basque diakuisisi oleh rezim dan dilikuidasi dengan klub sepak bola milik Angkatan Udara Spanyol, Athletic Aviación de Madrid. Pada 1940, secara resmi mengganti nama menjadi Atlético de Madrid.
Periode 1947-1977, merupakan era keemasan Los Colchoneros. Atletico menyambar enam gelar La Liga dan lima Copa del Rey melengkapi satu gelar Winners Cup pada 1962.
Pada 1966, markas Atletico berganti nama dari stadion Manzanare menjadi nama mantan presiden klub, Vicente Calderon.
Dan pada 1974, mereka sanggup melaju ke partai final Piala Eropa, namun kalah empat gol tanpa balas di hadapan raksasa Bavaria.
Sebelum pergantian milenium baru, Atletico sempat dua kali mencicipi Segunda hingga pada akhirnya kemunculan Diego Simeone pada Desember 2011, menjadi awal baru kesuksesan klub.
Juru taktik asal Argentina itu sukses mengantarkan Atletico Madrid ke tangga juara Liga Europa, Piala Super Eropa dan Copa del Rey, sekaligus mengakhiri dahaga puasa gelar La Liga yang kali terakhir direngkuh.
Julukan Atletico Madrid
Atletico Madrid sendiri memiliki julukan yang beragam.
Klub yang bermarkas di Wanda Metropolitano itu memiliki beberapa julukan seperti, Orang Indian (Los Indios), Merah-Putih (Los Rojiblancos), hingga Pembuat Kasur (Los Colchoneros).
Namun, hanya satu yang paling umum digunakan yaitu Pembuat Kasur atau Los Colchoneros alias Mattress Makers dalam bahasa Inggris.
Nama julukan Pembuat Kasur (Los Colchoneros) itu menyimpan potongan sejarah yang menjadi latar belakang pemberiannya.
Seperti dikutip dari situs resmi Atletico, julukan Pembuat Kasur atau Los Colchoneros sudah melekat sejak 2 Januari 1911.
Awal mulanya Atletico mendapat julukan Pembuat Kasur karena desain jersey Atletico yang seperti warna kasur model lama Spanyol.
Pada saat itu, matras di Spanyol banyak dibuat dengan garis vertikal warna merah dan putih. Alasan itulah yang membuat Atletico mendapat julukan Pembuat Matras atau Los Colchoneros.
Informasi liputan tentang sepak bola bisa dipantau melalui PeluitPanjang.id, portal khusus sepak bola.
Atletico Madrid
● Tahun berdiri: 1903
● Stadion markas: Vicente Calderon (kapasitas 54.851 orang)
● Nama panggilan: Los Colchoneros (pembuat kasur), Los Rojiblancos (merah dan putih), Los Indios (Indian), El Atleti.
● Warna kostum: merah, putih
● Pencetak gol terbanyak sepanjang masa: Luis Aragones
● 9 gelar La Liga: 1939–1940, 1940–1941, 1949–1950, 1950–1951, 1965–1966, 1969–1970, 1972–1973, 1976–1977, 1995–1996
● 10 gelar Copa del Rey: 1960, 1961, 1965, 1972, 1976, 1985, 1991, 1992, 1996, 2013
● 1 gelar Piala Interkontinental: 1974
● 1 gelar Piala Winners: 1962
● 2 gelar Liga Europa UEFA: 2009–2010, 2011–2012
● 2 gelar Piala Super UEFA: 2010, 2012
Tidak ada komentar:
Posting Komentar