Liverpool Football Club adalah sebuah klub sepak bola profesional asal Inggris yang berbasis di Liverpool.
Didirikan pada tahun 1892, Liverpool kemudian bergabung dengan Football League di tahun berikutnya dan sejak pembentukannya memainkan pertandingan kandang mereka di Stadion Anfield yang terletak sekitar 4,8 km dari pusat kota.
Pada kompetisi domestik, Liverpool telah memenangkan 19 Gelar Liga, 8 Piala FA, rekor 9 Piala Liga dan 16 Community Shield FA.
Pada kompetisi internasional, Liverpool telah memenangkan 6 Piala Eropa, 3 Piala UEFA, 4 Piala Super UEFA rekor terbanyak di Inggris dan 1 Piala Dunia Antarklub FIFA.
Liverpool memantapkan dirinya sebagai salah satu klub besar di tingkat domestik serta Eropa pada era 1970an dan 1980an, ketika Bill Shankly, Bob Paisley, Joe Fagan, dan Kenny Dalglish, memimpin klub untuk meraih 11 gelar Liga dan 4 Piala Eropa.
Liverpool kemudian memenangkan kembali 2 Piala Eropa pada tahun 2005 dan 2019 di bawah pelatih Rafael Benitez dan Jürgen Klopp; Klopp kemudian memimpin Liverpool untuk meraih Gelar Liga ke-19 di tahun 2020, yang merupakan gelar liga pertama Liverpool di era Liga Utama Inggris.
Liverpool merupakan salah satu klub terkaya dan memiliki suporter yang cukup banyak di seluruh dunia.
Liverpool memiliki sejarah persaingan yang panjang dengan klub sekotanya Everton dan juga dengan Manchester United.
Persaingan dengan klub sekota terkenal dengan nama Derby Merseyside.
Sedangkan dengan Manchester United di kenal dengan sebutan North West Derby.
Di bawah kepelatihan Bill Shankly, di tahun 1964 Liverpool merubah warna tim mereka dari baju merah dan celana putih menjadi baju dan celana merah yang hingga kini warna tersebut masih digunakan. Lagu Liverpool F.C. adalah "You'll Never Walk Alone".
Suporter dari Liverpool FC telah terlibat dalam dua tragedi besar sepak bola.
Tragedi Heysel, di mana penggemar yang ingin melarikan diri dari kerusuhan terjepit dinding yang rubuh pada Final Piala Eropa 1995 di Brussels, yang menyebabkan 39 korban jiwa.
Sebagian besar korban jiwa tersebut merupakan warga negara Italia dan penggemar Juventus. Liverpool diberikan larangan bertanding di kompetisi tingkat Eropa selama 6 tahun, dan semua klub Inggris selama 5 tahun.
Tragedi kedua merupakan tragedi Hillsborough di tahun 1989, di mana 97 penggemar Liverpool menjadi korban jiwa akibat tertimpa pagar tribun, yang menyebabkan dilarangnya penggunaan pagar tribun dan mewajibkan stadion dengan tempat duduk untuk dua kasta tertinggi sepak bola Inggris.
Kampanye panjang untuk meminta keadilan dari tragedi tersebut menyebabkan dilakukan kembali proses otopsi, dan pada akhirnya tuduhan terhadap penggemar sebagai penyebab tragedi tersebut digugurkan oleh komite pencari fakta dan panel independen.
Dalam sepanjang sejarah Premier League, Liverpool termasuk salah satu dari enam tim yang belum pernah terdegradasi.
Sebagian besar sejarah Liverpool, warna yang digunakan adalah merah.
Ketika klub didirikan pada tahun 1892, baju bergaris biru dan putih sempat digunakan sampai akhirnya klub memutuskan untuk menggunakan warna merah yang menjadi warna kota di tahun 1896.
Lambang liver bird yang menjadi lambang kota kemudian diadopsi sebagai lambang klub (atau crest, sebagaimana dikenal pada saat itu) di tahun 1901, namun lambang tersebut tidak dipasang pada baju mereka hingga tahun 1955.
Liverpool terus menggunakan baju merah dan celana putih sampai tahun 1964 ketika manager Bill Shankly memutuskan untuk mengubahnya ke garis merah keseluruhan.
Liverpool pertama kali menggunakan seragam merah mereka ketika melawan Anderlecht, sebagaimana Ian St John mengingatnya dalam buku autobiografinya:
Dia [Shankly] berpikir skema warna apa yang mampu membawa dampak psikologis – merah untuk bahaya, red untuk kekuatan.
Ia datang ke ruang ganti pada satu hari dan melempar sepasang celana merah kepada Ronnie Yeats. "Pakai celana itu dan mari kita lihat bagaimana kau terlihat", ujarnya. "Ya Tuhan, Ronnie, kau terlihat luar biasa, menakutkan.
Kau terlihat setinggi 7 kaki." "Mengapa tidak merah sepenuhnya, bos?" Saranku.
"Kenapa tidak memakai kaos kaki merah? Ayo pakai serba merah." Shankly pun setuju dan sebuah kit ikonik pun lahir.
Seragam tandang Liverpool seringkali berwarna serba kuning atau paduan baju putih dengan celana hitam, namun terdapat beberapa pengecualian.
Seragam serba abu diperkenalkan di tahun 1987, dimana seragam tersebut digunakan sampai musim 1991-1992 yang juga menandakan satu abad sejak klub didirikan dimana mereka mengganti seragam tersebut dengan kombinasi baju hijau dan celana putih.
Setelah berbagai kombinasi warna di tahun 1990an, termasuk warna emas dan biru laut, kuning terang, hitam dan abu-abu, dan coklat muda, Liverpool setiap musimnya bergantian menggunakan seragam kuning dan putih sampai musim 2008–09, di mana mereka memperkenakan kembali seragam abu-abu.
Seragam ketiga dibuat untuk pertandingan tandang Eropa, namun seragam tersebut juga digunakan pada pertandingan tandang domestik ketika seragam tandang mereka berbenturan dengan seragam tim lawan mereka.
Di antara tahun 2012 dan 2015, seragam Liverpool dibuat oleh Warrior Sports, yang menjadi produsen seragam Liverpool pada awal musim 2012–13.
Pada Februari 2015, perusahaan induk Warrior, New Balance mengumumkan akan memasuki pasar sepak bola dunia, dengan tim dan klub yang sebelumnya disponsori oleh Warrior akan dilanjutkan oleh New Balance.
Produsen seragam lainnya diantaranya adalah Umbro yang memproduksi seragam Liverpool hingga 1985, yang kemudian digantikan oleh Adidas, yang menjadi produsen hingga 1996 ketika Reebok mengambil alih.
Reebok memproduksi seragam Liverpool selama 10 tahun sebelum Adidas kembali untuk menjadi produsen seragam dari 2006 hingga 2012.
Nike menjadi produsen resmi seragam Liverpool di awal musim 2020–21.
Lambang 'Liver Bird' pertama kali muncul di seragam Liverpool FC pada partai final Piala FA tahun 1950.
Lambang yang secara signifikan telah menjadi bagian dari perjalanan panjang Liverpool FC. Lambang
Liverpool ini mengalami perubahan pertama pada musim kompetisi 1955-56 dimana gambar 'Liver Bird' berada di dalam lingkaran ouval dan tulisan L.F.C berada di bawah 'Liver Bird'.
Lambang versi ini bertahan sampai tahun 1968.
Pada tahun 1968 diambil keputusan untuk memperkenalkan lambang klub yang lebih modern.
Lambang 'Liver Bird' langsung disulam ke seragam pemain dengan menyingkirkan garis pijakan pada kaki 'Liver Bird' dan menghilangkan lingkaran ouval.
Lambang ini bertahan sampai tahun 1987, dimana pada tahun 1985 sponsor seragam berubah dari UMBRO kepada ADIDAS.
Seiring dengan perubahan sponsor seragam, maka lambang Liverpool pada tahun 1987 mengalami perubahan yang ke 3.
Lambang 'Liver Bird' kembali berada di dalam tameng seperti lambang Liverpool FC yang pertama, tetapi kali ini penulisan Liverpool Football Club di bawah 'Liver Bird' tidak di singkat.
Lambang ini bertahan sampai tahun 1992, dimana Liverpool FC akan mengadakan perayaan hari jadi yang ke 100 tahun.
Untuk merayakan 100 tahun Liverpool FC, lambang klub mengalami perubahan yang cukup signifikan. Penambahan ornamen 'Shankly Gates' dengan tulisan 'You'll Never Walk Alone' di atas tameng 'Liver Bird' dimaksudkan untuk mengingatkan jasa manajer Bill Shankly yang telah menjadi pondasi kokoh bagi Liverpool FC. Di dalam tameng terdapat tulisan Liverpool Football Club 100 tahun dan lambang 'Liver Bird'.
Kemudian di bawah tameng ada tulisan angka 1892-1992.
Tahun 1993 lambang klub kembali berubah dengan penambahan kobaran api kembar di kedua sisi tameng 'Liver Bird'.
Kobaran api kembar ini untuk mengenang para Liverpudlian yang menjadi korban pada tragedi Hillsborough.
Lambang Liverpool terakhir ini tidak banyak mengalami perubahan sampai dengan tahun 1999.
Lambang Liverpool FC yang sekarang ini dibuat pada tahun 1999 hanya dengan komposisi 2 warna. Tetapi sejak tahun 2002, lambang Liverpool FC dibuat dengan 'full colour' seperti sekarang ini.